Day 21: Malam

Malam itu terkadang angkuh lagaknya
Bangga mencakar ruang dengan pekatnya gelita
Berdabik bilamana sunyi mendengungkan telinga
Katanya pada awan yang gelisah dihambat angin
Biarkan saja sang rembulan itu mengeluh lelah
Pabila cahaya lesunya kau selimut erat
Jangan juga kau pedulikan rintihannya bila renyai jatuh menimpa

Katanya lagi pada larikan mendung di dada kelam
Sampaikan bicara ini pada polosnya rembulan
Aku malam nan gagah
Kegelapan aku itu hakiki dan kau cuma menemani
Maka tinggalkan terus aku yang teradun begini
Usah didera jasad kusamku dengan bayangan siang
Untuk apa serakan itu jikalau tak sentiasa ada?


Rabu (10/12/2014 @ 0246)
-Inawza Yusof

No comments:

Post a Comment